Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Revolusi Kelas Terbalik: Model Memutar Balik Pembelajaran


Ketika kita membayangkan kelas tradisional, kita mungkin membayangkan guru yang memberikan kuliah di depan kelas sementara siswa mendengarkan dan mencatat. Namun, model pembelajaran ini semakin ditinggalkan demi konsep revolusi kelas terbalik.

Kelas terbalik adalah pendekatan pembelajaran yang memutar balik urutan tradisional. Dalam model ini, siswa mempelajari materi sebelumnya di luar kelas, melalui video, bahan bacaan, atau sumber lainnya. Ketika di kelas, waktu digunakan untuk mendiskusikan, berkolaborasi, dan menerapkan konsep yang telah dipelajari.


Salah satu manfaat utama dari kelas terbalik adalah keterlibatan siswa yang lebih aktif. Dalam lingkungan kelas tradisional, siswa sering kali pasif dalam pembelajaran. Dalam kelas terbalik, mereka lebih aktif terlibat dalam diskusi, berbagi pemikiran, dan bekerja sama dalam proyek.


Selain itu, model ini memungkinkan siswa untuk mendapatkan bantuan langsung dari guru ketika mereka menghadapi kesulitan. Dalam kelas tradisional, siswa yang tidak memahami materi mungkin harus menunggu sampai akhir pelajaran untuk meminta bantuan. Dalam kelas terbalik, mereka dapat langsung mengajukan pertanyaan kepada guru atau berkolaborasi dengan teman-teman untuk memecahkan masalah.


Namun, implementasi kelas terbalik juga memiliki tantangan. Siswa perlu memiliki akses yang memadai ke sumber belajar di luar kelas, seperti internet atau bahan bacaan. Selain itu, perlu perencanaan yang matang untuk memastikan bahwa waktu di kelas digunakan dengan efektif, dan semua siswa memiliki pemahaman yang sama terhadap materi yang telah dipelajari.